Memenuhi undangan dari Badan Pekerja Harian Majelis Sinode (BPHMS) Gereja Angowuloa Masehi Indonesia Nias (Amin), Walikota Gunungsitoli, Ir. Lakhomizaro Zebua menghadiri Pembukaan Sidang Majelis Sinode Gereja Amin, bertempat di Gedung Gereja AMIN jemaat pasar Teluk Dalam, Selasa 5 Februari 2019.
Pada kesempatan ini, Walikota Gunungsitoli yang didampingi oleh Nyonya Sukartini Lakhomizaro Zebua, tiba di lokasi bersama dengan Wakil Walikota Gunungsitoli, Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Asisten dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah beserta rombongan lainnya dan disambut dengan tarian adat dari Nias Selatan.
Adapun Tema dari pelaksanaan Sidang Majelis Sinode Gereja Amin Tahun 2019 adalah “Tuhan mengangkat kita dari samudera raya (Mazmur 71:20b” dengan Sub Tema, “Dengan pertolongan Tuhan kita tingkatkan spiritualitas dan kemitraan untuk membangun nilai-nilai kristiani, memberdayakan ekonomi umat, keadilan sosial, dan keramahan lingkungan”.
Dalam sambutannya, Walikota Gunungsitoli menyampaikan rasa syukur dan selamat kepada para panitia dan seluruh peserta yang akan terlibat dalam pelaksanaan sidang sinode tersebut. Beliau mengharapkan melalui pelaksanaan sidang sinode ini, dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi kemajuan pelayanan di Gereja Amin. Terutama dalam menyikapi perubahan zaman yang secara langsung mempengaruhi sikap dan psikologi masyarakat dalam memandang dan memahami peran dari gereja di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Hal-hal yang demikian menjadi sebuah tantangan yang harus dapat dihadapi dan ditemukan solusinya oleh gereja dewasa ini. Gereja harus mampu menyesuaikan dan beradaptasi melalui cara-cara yang lebih luwes tanpa harus meninggalkan dan melupakan norma-norma serta aturan-aturan gerejawi. Beliau menyoroti kejadian-kejadian yang berkembang di Indonesia, dimana sering kali gereja dijadikan oleh kelompok tertentu untuk memuluskan keinginannya dan menyeret fungsi gereja ke dalam gerakan-gerakan politik. “Gereja harus mampu menjaga fungsinya sebagai sarana bagi masyarakat untuk memperoleh hikmat melalui firman Tuhan dan tidak menjadi alat-alat politik yang akan mendegradasi fungsi gereja dan para pelayan Tuhan di mata masyarakat.” ujar beliau.
Selain itu, Walikota Gunungsitoli pun mengharapkan agar terbangun sinergitas yang lebih erat dengan pemerintah. “Pemerintah Kota Gunungsitoli menyatakan siap untuk membantu dan mengambil peran jika ada hasil keputusan dari sidang sinode ini yang membutuhkan peran serta pemerintah daerah” sambung beliau.
Disamping itu juga disampaikan bahwa Pemerintah Kota Gunungsitoli telah meluncurkan program pemberian bantuan dana bergulir bagi pelaku usaha, dalam hal ini koperasi dan usaha mikro. Pemerintah Kota Gunungsitoli berharap, melalui program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi jemaat yang menjadi warga di Kota Gunungsitoli. Jemaat yang sehat secara ekonomi, jasmani dan rohani tentunya akan dapat secara maksimal turut serta dalam membangun pelayanan gereja dan juga dalam pembangunan daerahnya.
Dalam pembukaan Sidang Majelis Sinode Gereja Amin tersebut juga dilaksanakan pemberian piagam penghargaan kepada Jemaat Gereja Amin yang berprestasi serta turut dihadiri oleh Bishop Gereja Amin, Ephorus Gereja BKPN dan Perwakilan dari Gereja BNKP beserta tamu undangan dari perwakilan wilayah di kepulauan Nias.