Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Gunungsitoli konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mempersatukan dan memperkuat silaturahim diantara umat beragama yang berada di wilayah Kota Gunungsitoli. Terkait dengan isu-isu yang terus berkembang secara nasional khususnya di bidang keamanan dan ketertiban, FKUB melaksanakan suatu kegiatan seminar dan dialog dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat di Kota Gunungsitoli, seperti tokoh keagamaan, akademisi, kepemudaan, aparat pemerintahan, perwakilan organisasi wanita, maupun tokoh-tokoh adat dan masyarakat.

Seminar ini membahas tentang penanggulangan radikalisme, terorisme, dan peran agama-agama dalam menyikapinya. Hal ini dirasa perlu karena Kota Gunungsitoli adalah salah satu daerah di Republik Indonesia dengan keragaman suku dan keyakinan namun hingga saat ini mampu hidup berdampingan secara damai dan rukun. Hal ini salah satunya dapat terwujud karena adanya ikatan persaudaraan yang kuat dari seluruh masyarakat.

Untuk mempererat tali persudaraan tersebut, maka melalui seminar ini diharapkan masing-masing peserta mampu menyampaikan pokok-pokok pikiran, sumbang saran, maupun berbagai pertukaran informasi lainnya dengan tujuan tercapai sebuah kesepahaman dan kesepakatan antar umat beragama melalui suasana musyawarah yang akrab dan penuh rasa kekeluargaan.

Seminar dan dialog ini berjalan dengan penuh antusias, dengan narasumber ahli yang telah bergelut di dalam bidang penanganan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Adapun narasumber tersebut adalah Brigadir Jenderal Polisi Marthinus Hukom, S.Ik, M.Si yang menjabat sebagai Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri. Beliau sebelumnya telah malang melintang di dunia penanggulangan terorisme selama kurang lebih 18 tahun.

Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan suatu pemaparan dengan judul “Merajut Kebersamaan Umat Beragama Demi Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Dalam Menghadapi Menguatnya Isu Radikalisme Dan Terorisme Di Indonesia”. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan sejarah lahirnya paham terror dan bagaimana pola-pola terorisme lahir dan berkembang di Indonesia. Beliau beranggapan bahwa penyebaran paham-paham radikal sebagai bibit lahirnya terorisme pada saat ini sudah berubah banyak. Dahulu paham radikal disebarkan melalui pemberian-pemberian doktrin kepada anggota-anggota yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu saja dengan tujuan untuk mencapai keinginan kelompok tersebut. Pada masa kini, penyebarannya jauh lebih massif dan bisa menyasar siapa saja. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi khususnya melalui media massa elektronik dan juga media sosial. Seluruh informasi dapat diakses dengan mudahnya bahkan oleh anak-anak dibawah umur sekalipun melalui gadget yang mereka miliki. Ini tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan generasi penerus bangsa Indonesia.

Untuk hal tersebut, Brigadir Jenderal Polisi Marthinus Hukom, S.Ik, M.Si menyampaikan beberapa sikap yang dapat kita ambil, yaitu:

  1. Menghindari munculnya 5 sinyal negative (teori Charles Kimbal).
  2. Meng-Indonesiakan agama bukan mengagamakan Indonesia dalam rangka menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme.
  3. Melaksanakan dialog kebangsaan antar budaya anak bangsa untuk merubuhkan tembok-tembok sectarian dan menciptakan keharmonisan antar umat beragama.
  4. Menghargai adanya perbedaan antar sesame sebagai realita hidup manusia.
  5. Menghindari politik identitas.
  6. Menyamakan persepsi tentang permasalahan Palestina bahwa akar masalahnya bukan berlatar belakang agama, akan tetapi berlatar belakang politik dan ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
  7. Berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
  8. Berperan aktif dalam upaya menciptakan umat yang sadar akan dampak negatif dari media sosial.
  9. Terlibat aktif dalam memprakarsai penulisan konten kebangsaan dalam rangka kontra negatif.

Beliau juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam memberikan pengawasan dan pendidikan kepada setiap anggota keluarga agar terhindar dari paham-paham radikalisme tersebut.

Usai pemaparan, agenda dilanjutkan dengan sesi diskusi dan Tanya jawab. Dalam acara ini, para peserta demikian antusias menyampaikan pertanyaan dalam sesi diskusi tersebut yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit. Secara umum, peserta menekankan agar pemerintah dan aparat benar-benar serius dalam melaksanakan dan mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu, ketika menjawab pertanyaan para peserta, narasumber juga berharap kepada para tokoh-tokoh agama dan pelayan Tuhan agar dapat berinovasi dalam cara-cara menyampaikan khotbah maupun dakwah kepada para umat sehingga dapat mudah diterima dan dicerna dengan baik.

Walikota Gunungsitoli, Ir. Lakhomizaro Zebua, mengucapkan terima kasih kepada FKUB Kota Gunungsitoli atas terselenggaranya kegiatan seminar ini. Khususnya beliau mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Bapak Brigadir Jenderal Polisi Marthinus Hukom, S.Ik, M.Si yang telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk datang berkunjung ke Kota Gunungsitoli bahkan menjadi narasumber dalam kegiatan seminar untuk memberikan pemahaman dan informasi serta berbagi pengalaman kepada masyarakat Kota Gunungsitoli. “Pemberantasan radikalisme-terorisme adalah masalah yang kompleks dan bukan hanya tugas aparat keamanan saja, tetapi tugas kita semua” ujar beliau dalam kata sambutannya.

Sebelumnya, Walikota Gunungsitoli telah melaksanakan jamuan ramah tamah bersama dengan Narasumber dan FKUB bertempat di Hall Kaliki pada hari Rabu. 29 Agustus 2018. Pada kesempatan tersebut, Bapak Marthinus menyampaikan ucapan bahagia karena dapat berkunjung ke Kota Gunungsitoli. Beliau mengaku, bahwa ini pertama kalinya beliau diundang sebagai narasumber untuk sebuah seminar dengan tema penanggulangan radikalisme dan terorisme. Untuk hal ini, ia sangat mengapresiasi FKUB Kota Gunungsitoli dan juga merasa bahwa bangsa Indonesia perlu belajar dari masyarakat Kepulauan Nias khususnya Kota Gunungsitoli tentang cara hidup rukun antar umat beragama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini