Gunungsitoli (11/12/2025) Wali Kota Gunungsitoli yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Eko Ariyanto T. Zebua, S.Kom., M.Si, menghadiri Diskusi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Gunungsitoli Tahun 2025–2030 yang dilaksanakan di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis (11/12/2025).
Dalam sambutannya, Eko menyampaikan bahwa Kota Gunungsitoli merupakan wilayah yang memiliki potensi kerawanan bencana cukup tinggi, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor hingga cuaca ekstrem. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi seluruh unsur pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi ancaman.
Ia menegaskan bahwa penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) merupakan tanggung jawab bersama. Dokumen ini harus disusun berbasis data aktual, sehingga dapat menjadi landasan utama dalam perencanaan, penataan ruang, dan pengambilan keputusan pemerintah daerah. Eko juga mendorong pelibatan aktif seluruh stakeholder agar dokumen KRB yang dihasilkan benar-benar komprehensif, aplikatif, dan mampu menjawab kebutuhan penanggulangan risiko bencana di Kota Gunungsitoli.
”Dokumen KRB akan menjadi prioritas dan acuan kita dalam langkah penanggulangan risiko bencana ke depan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Gunungsitoli menegaskan bahwa penyusunan dokumen ini menjadi langkah strategis, terlebih setelah adanya peringatan cuaca ekstrem dari BMKG untuk wilayah Sumatera Utara, sehingga peningkatan kesiapsiagaan menjadi semakin mendesak.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi publik yang dipimpin oleh Kepala BPBD Kota Gunungsitoli Adiman Perwira Harefa, S.Th., M.Si dan diikuti oleh perwakilan Forkopimda se-Kota Gunungsitoli, Camat se-Kota Gunungsitoli, mewakili BPBD Provinsi Sumatera Utara, para Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, BUMN, Perguruan Tinggi, Tim Penyusun KRB 2025–2030, Tim Survey dan Pengambilan Data PT. DRR Indonesia, serta para undangan lainnya.
(Press Release No.238/PR-Diskominfo/2025 tanggal 11 Desember 2025)
