Gunungsitoli, Sabtu (14/9) Walikota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua didampingi Ketua TP.PKK Kota Gunungsitoli, Ny. Tini Lakhomizaro Zebua dan Wakil Walikota, Sowa’a Laoli menghadiri perayaan puncak Sail Nias 2019 bertempat di Pelabuhan Baru Kota Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan.

Perhelatan akbar ini dihadiri oleh Kemenko Maritim RI, Luhut Binsar Panjaitan, sekaligus sebagai Ketua Panitia Pengarah bersama Ibu Devi Panjaitan, kemudian Menkumham RI Yasonna H. Laoly, sekaligus sebagai Ketua Umum Panitia Pelaksana Sail Nias 2019, Menteri Desa dan PDTT, Eko Putro Sanjoyo, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastui, Menteri Pariwisata, Arif yahya, Sekbinet, Ratih Nurdiati, para Dubes 12 Negara Sahabat, Kepala Staf Angkatan Laut, Gubernur Sumatera Utara bersama Ibu, Hilarius Duha (Bupati Nisel) yang juga bersama Ibu, FORKADA se-Kepulauan Nias, Yusuf Adri dari MURI, Unsur Forkopimda se-Kepulauan Nias, Pimpinan Instansi Vertikal/BUMN/BUMD, para Tokoh dan Pemuka Agama beserta segenap undangan VVIP lainnya yang terlebih dahulu disambut di gerbang II oleh putera-puteri Nusantara yang berpakaian adat daerah se-Indonesia, dan diiringi dengan tari adat khas Nias, serta di suguhi Sirih (Afo) sebagai penghargaan tinggi (Sumange) dan ungkapan selamat datang kepada para tetamu penting yang datang hari ini.

Acara puncak Sail Nias 2019 yang diawali dengan doa ke haribaan Tuhan YME yang dipimpin oleh Dr. Mardinal Tarigan dari Kementerian Agama Sumatera Utara ini diisi dengan Tari Baluse, parade Kolosal 599 penari, Parade Kapal Nelayan, Flypass Pesawat Tempur, Demo Paramotor, Demo Terjun Payung/Paralayang dan Hombo Batu oleh 108 pelompat yang berhasil memecahkan rekor MURI 2019. Hal ini sepadan dengan tujuan pelaksanaan Sail Nias 2019 yakni upaya mempercepat Nias menjadi gerbang destinasi wisata bahari dunia.

Mewakili masyarakat Sumatera Utara, Gubernur Edy Rahmayadi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang secara resmi kepada kelima Menteri dan 12 Dubes Negara Sahabat dalam acara puncak Sail Nias 2019 dan menyampaikan ungkapan haru dan rasa terimakasih kepada para tetamu yang telah berkenan hadir dalam pelaksanaan acara puncak Sail Nias saat ini. Beliau juga menghaturkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah RI bahwa dalam rangka pembangunan daerah tertinggal selama ini, Pemerintah telah berupaya melakukan terobosan-terobosan seperti pembangunan kepariwisataan di berbagai daerah se nusantara, termasuk Sumut, dengan pekan Sail Indonesia, yang telah digagas sejak 2009 lalu, yang mana penyebutan event Sail diikuti nama daerah tempat pelaksanaan Sail tersebut, dan event ke 10 Sail Indonesia yaitu di Nias sebagaimana kita saksikan saat ini, sembari berharap agar perhatian ini tetap berkelanjutan hingga masa yang akan datang.

Gubsu dalam sambutannya memaparkan bahwa Nias memiliki potensi wisata surfing dunia dan laboratorium besar arkeologi batu megalitikum yang berusia ribuan tahun ada di Nias. Beliau memaparkan bahwa FORKADA Kepulauan Nias telah berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan Event agar berjalan lancar sehingga dapat menjadi ajang pemersatu dan perekat Bangsa demi menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI. Beliau mengimbau seluruh elemen masyarakat beserta Pemerintah Daerah bahu membahu membangun sektor maritim dan pariwisata yang berdaya saing dan kontinuitas, dan memanfaatkan momentum seperti ini sebagai ajang promosi seni dan budaya Nias, baik vocal maupun tari yang bertemakan eksoktika budaya Nias yang dipadukan dengan atraksi Hombo Batu sebagai tradisi khas Nias.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoli sekaligus sebagai Ketua Umum Panitia Penyelenggara Sail Nias 2019 dalam sambutannya melaporkan bahwa event Sail Nias ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias, sebagaimana hasil rapat sinkronisasi program Sail Nias yang dipimpin oleh Puan Maharani di Jakarta tempo hari, seperti International Seminar on Nias Heritage dan Festival Kopi dan Kuliner Khas adat Nias di Kota Gunungsitoli, Beach Volley Ball, Fishing Tournament Sail Nias dan olahraga bahari lainnya di Nias, Influencer Famtrip di Nias Utara, Festival Layang-layang dan Lari Pantai 10k di Nias Barat, Nias Pro International Surfing 2019 di Pantai Sorake, Festival Budaya/Wonderful Nias Ekspo dan acara puncak yang dilaksanakan di Kabupaten Nias Selatan yang saat ini tengah digelar. Kegiatan ini juga di dukung oleh TNI-AL Surya Bhaskara Jaya dan aksi bakti sosial mendukung Pemerintah Daerah memberdayakan potensi melalui pendekatan kearifan lokal untuk menyukseskan acara ini.

Beliau memaparkan keunggulan surfing di Nias, bahwa tourist mancanegara seringkali memuji ombak pulau Nias yang sangat baik untuk berselancar. Mereka menyebutnya dengan “Best surfing place before Hawaii” yang mana live streaming di Youtube ditonton oleh jutaan viewers. Untuk itu, Yasonna berterimakasih kepada seluruh Kementerian dan Lembaga, serta Gubernur dan FORKADA Kepulauan Nias, atas komunikasi dan koordinasi serta sinergitas yang telah terjalin kuat demi pelaksanaan Sail Nias ini, beliau berharap agar komunikasi dan kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya, terlebih dengan sinergitas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata dan maritim untuk kesejahteraan masyarakat, dan hendaknya potensi yang telah ada dapat dijaga, dilestarikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Nias dan membawa kemajuan setelah event Sail Nias ini nantinya.

Atas nama Presiden RI, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan pelaksanaan Sail Nias 2019 yang puncaknya digelar di Kota Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan

Mewakili Presiden RI, Kemenko Maritim, Luhut Panjaitan yang meresmikan pelaksanaan Sail Nias 2019 dalam sambutannya menyampaikan ungkapan haru atas pelaksanan Sail Indonesia ke 10 sejak manado pada 2009 lalu, di Kepulauan Nias saat ini sebagai upaya Pemerintah untuk mendorong pariwisata ditempat pelaksanaan Sail, sebagaimana tujuan pembangunan Nasional, dan Beliau menyebutkan bahwa hal ini sejalan dengan program Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI yang bertekad menjadikan Nias lebih baik dan maju dari sebelumnya. Beliau juga mengakui bahwa Nias telah dikenal dunia sebagai lokasi terbaik untuk surfing, dan Pemerintah tetap mendukung akan hal ini. Beliau mengimbau seluruh hadirin untuk ikut serta memperomosikan potensi negara yang tak banyak diketahui oleh negara asing saat ini, banyak yang belum mengetahui keindahan alam dan potensi pariwisata yang harus di kunjungi di Pulau Nias ini
“Sebagaimana amanat Presiden RI bahwa salah satu pilar pertumbuhan Indonesia saat ini adalah Pariwisata. Dan Nias termasuk di dalamnya.” Tegas beliau.

Di akhir sambutannya beliau menyampaikan bahwa ke-5 Menteri yang datang pada event ini adalah untuk memberikan dukungan atas pelaksanaan Sail Nias 2019, yang paling penting adalah perhelatan bukan di awal, tapi proses dengan harapan melalui event ini Nias menjadi terpopulerkan, kedepan akan digagas berbagai program untuk memudahkan travelling bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Nias. Beliau cukup bangga dengan sambutan masyarakat Nias, termasuk kebersihan yang tertata rapi, sebagaimana apresiasi yang turut diberikan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti. Namun beliau tetap menegaskan bahwa untuk menjadi daerah destinasi pariwisata maka harus menampilkan sikap yang ramah tamah dan pentingnya kebersihan dan kenyamanan lingkungan, jauh dari sampah. Keindahan alamn Nias juga sudah tidak diragukan lagi dan beliau berharap agar keindahan dan kebersihan ini tetap terjaga, terutama pasca Sail ini, mari bersama menyatukan tekad untuk membuat Nias lbh baik kedepan. Pengembangan dan perbaikan infrastruktur di lokasi Sail Nias dapat digunakan untuk mendukung kawasan Telukdalam sebagai kawasan pariwisata. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada Menkumham dan jajarannya/panitia, begitu pula tokoh-tokoh agama yang telah mendoakan pelaksanaan kegiatan ini serta kepada tuan rumah, dan berbagai pihak yg telah mendukung.

Acara puncak ini ditandai dengan Menabuh alat musik Nias yang bersusia puluhan bahkan ratusan tahun bersama-sama dengan Para Menteri dan Gubernur, diantaranya Taburana dan Tutu yang berusia 143 tahun, Geora, Taburudano, dan Fondrahi yang terbuat dari Kayu Aren.


***

Ayo follow, subscribe, like, share dan update informasi tentang Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui akun media sosial:
???? FB : Humas Pemko
???? IG : @humas_pemko_gunungsitoli
???? YT : Humas Pemko Gunungsitoli

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini