Gunungsitoli (05/07/2022) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melaksanakan kunjungan kerja di Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara dalam rangka upaya peningkatan kualitas kesejahteraan keluarga terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting bertempat di Ruang Rapat Lt. II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Senin (04/07/2022).

Wali Kota Gunungsitoli Ir. Lakhomizaro Zebua dalam sambutannya menyampaikan Hasil Survei Studi Gizi Indonesia (SSGI) angka Prevalensi Stunting khususnya di Kota Gunungsitoli pada saat ini yaitu 26,3 %. Angka Prevalensi ini masih sangat tinggi, namun bila dilihat dari jumlah penurunan balita Stunting, Kota Gunungsitoli berhasil menurunkan jumlah Balita Stunting dari Tahun 2020 hingga akhir 2021 sebanyak 133 Balita.

Dijelaskannya, upaya-upaya juga telah dilaksanakan dalam penurunan Stunting di Kota Gunungsitoli yaitu pelaksanaan Intervensi penurunan Stunting terintegrasi melalui 8 aksi Konvergensi penurunan Stunting setiap Tahunnya.

“Kota Gunungsitoli sudah sampai pada pelaksanaan Aksi ke 5 yaitu pembinaan kepada Kader Pembangunan Manusia oleh Perangkat Daerah yang membidangi dan Intervensi melalui program/kegiatan masing-masing Perangkat Daerah Lingkup Kota Gunungsitoli,” ucap Wali Kota.

Lanjutnya, Pemko Gunungsitoli juga turut menyukseskan Program Bangga Kencana melalui beberapa kegiatan yaitu penyediaan sarana prasarana yang terdiri dari 6 Unit Balai Penyuluh, 35 Unit Fasilitas Pelayanan KB, 1 Unit Mobil Penerangan, 1 Unit Mobil antar jemput Pasien dan 33 Unit Sepeda Motor, selanjutnya pembentukan kelompok kegiatan BKB/BKR/BKL/UPPKA/PIK-R sebanyak 332 Kelompok dan pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dalam hal ini Medis Operasi Wanita (MOW) sebanyak 105 Akseptor di Tahun 2022.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wali Kota Gunungsitoli menyatakan siap untuk menyukseskan Program Bangga Kencana Tahun 2022 dan menyukseskan Program Nasional penurunan angka Prevalensi Stunting sebesar 14% di Tahun 2024, tutupnya.

Sementara itu Kepala BKKBN RI Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas terbentuknya dan tercapainya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kepulauan Nias keseluruhan.

“Ada 5 Provinsi yang tidak tertinggi stuntingnya tapi kita priorotaskan yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Alasan Sumatera Utara termasuk Prioritas bukan karena masalah tinggi Stuntingnya tetapi karena jumlah penduduknya banyak. Untuk Sumatera Utara, BKKBN RI telah menyediakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendampingi keluarga-keluarga yang beresiko tinggi Stunting, Di Kepulauan Nias sendiri, BKKBN telah mengerahkan di Kota Gunungsitoli 342 Orang, Nias Barat 315 Orang, Nias Utara 357 Orang dan Nias Selatan 452 Orang.

Ini adalah Tim yang baru, yang di SK kan langsung oleh Wali Kota dan Bupati setempat dan dikukuhkan sebagai Tim Pendamping Keluarga. Mudah-mudahan dengan adanya TPK dapat menguatkan dan sukses dalam Program selanjutnya,” ucap Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)

Masih dijelaskannya, peran dari TPK juga akan dibantu oleh pihak lain, seperti dari Penggerak PKK, Puskesmas, Posyandu, Pemerintah Desa/Kelurahan, Pemerintah Kabupaten/Kota sehingga dapat menumbuhkan semangat Tim Pendamping Keluarga dalam meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan pendampingan keluarga dan melayani keluarga beresiko Stunting di Indonesia.

Kegiatan yang sama juga diadakan sosialisasi tentang Stunting yang dilaksanakan di Ruang Rapat III Kantor Wali kota Gunungsitoli yang dihadiri oleh semua perwakilan dari masing-masing setiap Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias.

Turut hadir Bupati Nias, Wakil Bupati Nias Utara, Wakil Bupati Nias Selatan, Mewakili Bupati Nias Barat   ( Asisten I Bidang Pemerintahan), Sekda Kota Gunungsitoli Drs. Oimonaha Waruwu, Staf Ahli Walikota, Para Asisten Lingkup Pemko Gunungsitoli, Kepala Dinas PPKB Prov. Sumatera Utara, Kepala OPD Lingkup Pemko Gunungsitoli, dan Ketua TP-PKK Se-Kepulauan Nias.

(Press Release No. 105/PR-Diskominfo/2022 Tanggal 05 Juli 2022)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini