Gunungsitoli, Kamis (4/7) Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Bagian Kesra dan Pemberdayaan Masyarakat memfasilitasi kegiatan sosialisasi atau Diseminasi Gerakan Literasi Nasional (GLN) Kota Gunungsitoli Tahun 2019, bertempat di Ruang Rapat Lt. II Kantor Walikota Gunungsitoli.
Kegiatan yang digagas oleh Balai Bahasa Sumatera Utara UPT Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud Sumatera Utara ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan para penggiat literasi khususnya di Kota Gunungsitoli dalam rangka menumbuhkembangkan dan peningkatan minat baca dan perluasan wawasan bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat di Kota Gunungsitoli.
Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara, Drs. Muhammad Muis, M.Hum dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya atas dukungan dan sambutan baik dari Pemerintah Kota Gunungsitoli yang telah memfasilitasi kegiatan ini hingga terlaksana dengan baik. Beliau menyampaikan bahwa Gerakan Literasi Nasional di Kota Gunungsitoli ini merupakan agenda ke-IV untuk Tahun 2019 setelah terlaksana dengan baik di 3 Kota sebelumnya yakni Simalungun, Medan dan Deli Serdang. Beliau berharap agar kegiatan ini dapat menjadi program kerja Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk menciptakan dan mengembangkan minat baca masyarakat di masa yang akan datang.
Sementara itu, Walikota Gunungsitoli dalam hal ini diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Gunungsitoli, Drs. H. Arham Dusky Hia, M.Si yang membuka secara resmi kegiatan ini dalam arahannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Gunungsitoli menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan kali pertama di laksanakan di Kota Gunungsitoli. Bahwa dalam menjawab tantangan zaman dan penuh dengan kemajuan teknologi dewasa ini, dibutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki kecapakan dan kemampuan untuk dapat bersaing dengan bangsa lain. Termasuk kemampuan berliterasi yang memadai, yang mana bukan hanya sekedar bebas dari buta aksara, melainkan juga bagaimana warga suatu bangsa untuk mampu bersaing dan berdampingan dengan bangsa lain melalui kemampuan berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan komunikatif sehingga dapat menang dalam persaingan global.
Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa, penguasaan 6 (enam) literasi dasar yang meliputi literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan merupakan pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak yang perlu dipupuk sejak usi dini, sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti yang tentunya mulai dari lingkungan keluarga. Hal tersebut kiranya menjadi perhatian bukan saja peserta didik tetapi juga orangtua dan seluruh warga masyarakat di Kota Gunungsitoli.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang mana terdiri Pejabat Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli, Guru dan Dosen, Pelajar dan Mahasiswa, dan para Pengelola Taman Bacaan Masyarakat se-Kota Gunungsitoli, dengan materi paparan seputar Kebijakan Gerakan Literasi Nasional (GLN), Kebijakan Bahasa dan Sastra, dan Tata Kelola GLN. Yang bertindak selaku narasumber dalam kegiatan ini yaitu Dr. Fairul Zabadi, Kabid Pemberdayaan Sumberdaya dan Pengembangan Sistem Informasi Perbukuan Kemdikbud Provinsi Sumatera Utara, dan Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara sendiri, Drs. Muhammad Muis, M.Hum. Acara ini juga diikuti oleh Duta Bahasa Pelajar Sumatera Utara, Siska Baeha dari SMA I Lahewa, Nias Utara sebagai pemenang pertama di ajang Duta Bahasa Pelajar se-Sumatera Utara Tahun 2019.
-HumasPemko-