Sejak tahun 2018, PERTAMINA kembali mendapatkan instruksi dari Kementerian ESDM untuk meneruskan program konversi Minyak Tanah (MITAN) ke Liquid Petroleum Gas (LPG) kepada masyarakat yang tersebar di kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jumlah penyediaan dan pendistribusian paket LPG 3 Kg sebanyak 531.131 paket yang akan dilaksanakan dalam dua tahap pembagian. Tahap pertama akan dibagikan paket perdana kepada Sembilan kabupaten/kota terpilih dan tahap kedua akan dibagikan paket perdana ke lima kabupaten/kota di Pulau Nias, Sumatera Utara,
Berdasarkan surat dari Pertamina yang ditanda tangani oleh Direktorat Pemasaran Ritel GM Marketing Operation Region I Pertamina, Agustinus Santanu Basuki kepada Walikota Gunungsitoli, disampaikan bahwa jumlah paket perdana LPG 3 Kg yang didistribusikan di wilayah Kota Gunungsitoli adalah sebanyak 27.340 paket untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan progres pendistribusiannya sudah mencapai 86,08%.
Terkait dengan progres konversi tersebut direncanakan bahwa hingga bulan Februari Tahun 2019 pada minggu ke-4, penarikan MITAN dari wilayah Kota Gunungsitoli telah dapat selesai dilaksanakan, hal ini untuk menghindari terjadinya rangkap subsidi Bahan Bakar Rumah Tangga dan Usaha Mikro.
Pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian LPG 3 Kg disambut dengan sangat antusias oleh sebagian besar masyarakat Kota Gunungsitoli. Namun demikian terkendala dengan beberapa hal terkait teknis dan non teknis yang memang tidak bisa dihindari di lapangan. Salah satunya adalah adanya kerusakan pada beberapa paket LPG 3Kg yang dibagikan, seperti pada regulator, selang gas maupun kelengkapan lainnya. Hal ini dapat saja terjadi selama dalam proses pengiriman dan pendistribusian yang memakan waktu dan jarak yang cukup jauh.
Selain itu, masyarakat masih awam dan canggung dalam pemakaian Paket LPG 3Kg untuk kebutuhan rumah tangga karena telah terbiasa menggunakan kompor minyak tanah maupun kayu bakar. Beberapa kendala yang terjadi tersebut mengakibatkan terhambatnya proses konversi di masyarakat dan pemakaian LPG 3Kg menjadi tidak dapat optimal karena beberapa warga untuk sementara kembali menggunakan minyak tanah.
Melihat hal ini, Walikota Gunungsitoli, Ir. Lakhomizaro Zebua merespon dengan segera melayangkan surat perihal Permohonan Penundaan Penarikan Minyak Tanah Bersubsidi di Kota Gunungsitoli kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI u.p. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di Jakarta. Dalam surat pertanggal 16 Februari 2019 tersebut disampaikan permohonan agar penarikan MITAN bersubsidi dapat ditunda sampai dengan bulan Juni tahun 2019 untuk menghindari terjadinya keresahan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Pemerintah Kota Gunungsitoli terus mendorong percepatan pendistribusian paket perdana LPG 3Kg sembari menginstruksikan pelaksanaan sosialisasi dalam hal penggunaan LPG agar semakin gencar dilaksanakan. Ini menjadi perhatian serius dari Walikota Gunungsitoli dengan memerintahkan agar instansi terkait memastikan bahwa seluruh warga desa/kelurahan peserta konversi MITAN ke LPG 3Kg telah mendapatkan sosialisasi penggunaan LPG Tabung 3 Kg beserta langkah-langkah keamanan dan keselamatannya oleh PT. Kogap Driyap Konsultan selaku rekanan yang ditunjuk oleh Pertamina dan Petugas Sosialisasi Desa yang telah mendapat pembekalan.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Gunungsitoli, dalam penjelasannya menyampaikan bahwa, paket-paket LPG 3Kg yang kelengkapannya mengalami kerusakan ataupun kurang akan segera diganti oleh petugas dilapangan. Masyarakat dihimbau agar segera melakukan pengecekan paket LPG 3Kg yang telah diterima dan melaporkannya apabila kendala tersebut ditemukan.
Hingga tanggal 18 Februari 2019, paket perdana LPG 3Kg yang telah terdistribusikan di wilayah Kota Gunungsitoli adalah sebanyak 98 Desa. Dari jumlah yang telah didistribusikan tersebut terdapat kekurangan aksesori yaitu: karet tabung (190 buah), klem ring (9 pasang), selang (9 buah), tabung gas kosong (9 buah), tungku kompor (2buah), kompor rusak (13 buah), regulator (219 buah), tabung (1 Buah), kekurangan kompor (3 buah).
Sebanyak tiga desa dari total 101 desa di Kota Gunungsitoli yang masih belum menerima pendistribusian LPG 3Kg yaitu: Desa Ononamolo II Lot Kecamatan Gunungsitoli Barat (188 paket), Desa Ombolata Kecamatan Gunungsitoi Idanoi (98 paket), dan Desa Gawu-gawu bouso Kecamatan Gunungsitoli utara (365 paket). Proses penyediaan dan pendistribusian ditargetkan dapat selesai pada akhir bulan Februari Tahun 2019.
Bagaimn nasib kmi yg blm dapat bantuan LPG ni jg…krn di desa kami masih banyak yg blm kena.